Senin, 20 November 2017

Siswi Sekolah Ini Sulap Sampah Jadi Kerajinan Cantik

Menyulap pelepah pisang menjadi lukisan | goody bag eksklusif


goody bag eksklusif


Usai mendapatkan pelepah pisang yang dicari, mereka bergegas menuju ruang Eco Gallery yakni sebuah bangunan khusus untuk pengerjaan kerajinan siswa. Tanpa menunggu lama, mereka segera mengambil peralatan yang diperlukan sesuai tugas masing-masing. Sebagian siswa menggambar pola, dan lainnya mengerok kulit pelepah pisang bagian dalam agar mudah dilem saat ditempel pada kanvas.

"Ya kami tak hanya mencari pelepah pisang, tapi juga membersihkannya agar kebun ini tidak terlalu rimbun dan kotor. Makanya kami selalu koordinasi, mana saja yang bisa dipakai atau dibuang. Pengerjaan lukisan pelepah pisang ini nanti kami kerjakan bersama, jadi biar saling tahu teksturnya seperti apa saja," paparnya sambil menggunting pelepah pisang.

Gadis berambut sebahu itu menyampaikan, pemilihan corak warna pelepah pisang menjadi kunci keindahan lukisan, karena akan menentukan hasil karya seni yang bakal mereka ciptakan. Selain memilih pelepah pisang, mereka pun membersihkan daun-daun kering dan menumpuknya agar mudah dibakar.

"Kami mencari pelepah pisang yang kering dari pohon. Makanya harus berani menyibak dedaunan dan menerobos batang-batang pohon pisang. Pelepah itu juga harus memiliki tekstur halus dengan corak warna tertentu, agar nanti ketika dibuat lukisan bisa bagus hasilnya," kata Amelia Kristianingrum, siswa kelas X SMKN 2 Semarang, kepada Okezone, beberapa waktu lalu.

Hampir tiap pekan, belasan siswi menyambangi kebun pisang di belakang sekolah. Mereka tak sekadar membersihkan sampah, melainkan juga memilah-milah limbah pelepah pisang. Pelajar-pelajar putri itu tak canggung menerobos rimbunnya dedaunan pohon pisang.

Sejumlah pelajar putri di SMKN 2 Semarang, Jawa Tengah, tidak berpangku tangan melihat sampah berserakan di sekitar mereka. Sebaliknya, rasa kepedulian menjaga kebersihan lingkungan menggerakkan mereka menyulap pelepah pisang menjadi lukisan yang bernilai seni tinggi. Selain memiliki nilai ekonomis, lukisan pelepah pisang itu juga menjadi solusi untuk menjaga lingkungan dari tumpukan sampah.


Kerajinan Daun Kering Rambah Pasar Internasional | goody bag eksklusif



Pasar internasional mampu membawa kerajinan milik warga Ngagel Mulyo semakin berkembang dan selalu dilirik pembeli. Dalam satu tahun ini dia telah di kontrak tiga negara yakni Ameria, Inggri dan Dumai untuk mengirim produk kerajinannya seperti kantong kopo dan tempat abu jenazah.

"Dalam setahan kita harus kirim 2 kontainer ke tiga negara. Itu harusnya 6 kontainer namun tenaga yang terbatas akhirnya kita tidak bisa memenuhi permintaan pihak luar," pungkasnya.

Proses pembuatan kerajinan ini lumayan lama, pasalnya daun kering yang berhasil dikumpulkan ini direndam dengan pewarna dan air panas. Baru setelah itu disetrika supaya daun lebih kaku dan kering. Setelah kering kemudian diolah menjadi beberapa kerajinan seperti kipas, kotak tissu, tas dan vas bunga.

"Proses pembuatan dalam satu hari kita ada 10 macam kerajinan. Namun kerajinan ini kita hanya menerima pesenan kalau dulu kita bisa bikin eceran namun setelah kerjasama dengan negara luar kita jadi mengerjakan pesanan dulu," imbuhnya.

Dengan harga mulai dari Rp8 ribu hingga Rp5 juta, ia tidak pernah merubah racikan proses pembuatan kerajinannya. Setiap hari ia harus mengolah daun kering ini menjadi lebih dari 10 kerajinan.

"Yang paling sulit dari pembuatan kerajinan daun kering ini butuh ketelatenan yang ekstra sabar. Karena kalau tidak begitu tidak akan selesai. Jadi jika ada pekerja baru saya harus benar-benar mengajari sampai dia bisa." ungkap Nani kepada beritajatim.com, Minggu (20/11/2016).

Seperti kreasi kerajinan daur ulang dari bahan daun milik Nani Heri. Berbekal dari daun kering ia mampu menembus pasar internasional. Kerajinan yang ia buat memang berbeda dengan milik kerajinan yang lain, pasalnya bahan dasar yang digunakan adalah daun kering.

Merambah dunia bisnis kerajinan handmade daur ulang sejak 20 tahun yang lalu, membuat ibu tiga putra ini harus pandai-pandai mempertahan kualifitas produknya di persaingan yang cukup besar saat.

 Kreasi handmade (kerajinan tangan) menjadi trend di kalangan masyarakat Surabaya. Bahkan kerajinan yang kerap kali menggunakan bahan daur ulang ini kini sering sekali diburu masyarakat lokal maupun luar untuk dijadikan oleh-oleh.


Pengusaha Kerajinan Tangan di Bali Didorong Akses Dana Murah | goody bag eksklusif



Adapun jenis produk yang diekspor dari Bali berbahan kayu meliputi kerajinan kayu, furniture, komponen atau rumah jadi. Realisasi ekspor kerajinan kayu mengalami peningkatan rata-rata 5,42% per tahun. Namun, nilai ekspor untuk furniture mengalami penurunan rata-rata 3,43% per tahun.

Produk-produk IKM Bali tersebar ke 104 negara, dengan Amerika Serikat merupakan pasar terbesar. Sementara itu, dari total nilai ekspor Bali pada akhir tahun lalu tercatat senilai US$481,4 juta. Tercatat jumlah eksportir Bali saat ini mencapai 352 eksportir dan 67 di antaranya memiliki sertifikat legalitas kayu (SLK).

Berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bali, potensi industri kecil dan menengah (IKM) Bali sangat besar.

Pada 2015, jumlah IKM sebanyak 12.061 unit usaha atau mengalami pertumbuhan mencapai 8,32% dibandingkan akhir 2011 sebanyak 9.061 unit usaha. Adapun jumlah tenaga kerja yang sudah diserap oleh sektor ini sebanyak 93.180 orang.

Langkah itu dilakukan guna mengantisipasi presiden AS terpilih Donald Trump merealisasikan kebijakan proteksionisme yang berpotensi menghambat ekspor dari Bali.

Dia mengungkapkan akan mendorong anggota semakin banyak mengikuti pameran-pameran di luar negeri dengan menggandeng kementerian terkait. Selain itu, desain dan kemasan produk akan diarahkan membidik pasar negara-negara Eropa seperti Jerman, dan Prancis.

Dharma mengungkapkan pemanfaatan dana murah diyakini dapat membantu mengatasi persoalan permodalan yang sering dialami oleh anggota Asephi. Selain itu, dapat menjadi salah satu cara melakukan ekspansi di tengah perkembangan dunia global yang belum stabil pada saat ini.

Selain mendorong mengakses pendanaan murah, Asephi Bali juga berancang-ancang akan lebih banyak membidik pasar Eropa dibandingkan dengan Amerika Serikat.

“Jumlah anggota 170 eksportir anggota kami, yang mengakses dana ini baru tiga perusahaan karena tidak banyak yang tahu. Makanya, nanti akan sosialisasi agar semakin banyak tahu dan siapa yang pengen akses kami fasilitasi,” tuturnya usai Musda Asephi, Selasa (22/11/2016).

Menurutnya, salah satu keuntungan mengakses dana program Kemenkop dan UKM tersebut adalah suku bungannya yang lebih rendah dibandingkan lembaga keuangan lain. Bahkan ada informasi, suku bungannya akan kembali diturunkan pada tahun depan tetapi masih menunggu persetujuan dari DPR RI.

Eksportir dan produsen handicraft Indonesia di Bali akan didorong semakin banyak mengakses dana murah melalui lembaga pembiayaan dana bergulir atau LPDB Kementerian Koperasi dan UKM, karena dapat membantu ekspansi usaha.

Ketua DPD Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraf Indonesia (Asephi) Bali Ketut Dharma Siadja mengakui selama ini anggotanya yang memanfaatkan pendanaan murah tersebut masih sangat kecil jumlahnya karena masalah belum mengetahui.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar